Setelah sekian lama akhirnya kembali ngblog lagi, sederhana
se alasannya, tepatnya ini kembali memaksimalkan kemampuan menulis. Memang
sedikit klasik se alasannya, namun itulah mulai ada keinginan menulis, entah
menulis apapun itu yang pasti apa yang terlintas di pikiran itu harus ditulis.
Aku ingin sedikit memaparkan benefit apa aja yang akan kita
dapatkan ketika menulis
1. Menulis sebagai terapi pikiran
“Seseorang akan percaya dengan pikirannya selama orang tersebut percaya
dengan pikirannya sendiri”. Sedikit rumit ya dipahami pernyataannya. Kan terapi
pikiran, jadi bacanya pun tentu saja juga harus mikir. Pikiran adalah penggerak
terbesar dalam tubuh kita. Ketika kita menulis itu artinya kita sedang
menggerakan setiap rangsangan dalam tubuh kita. Menulis adalah saat kita
menggunakan fungsi kedua belah otak kita, mulai dari mengaitkan setiap
rangkaian kalimat hingga menyusunnya dalam rangkaian yang sistematis menurut
apa yang kita tulis.
2. Menulis sebagai terapi emosi
Kita samain
dulu definisi emosi disini ya. Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu
dan reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Jadi begini, ketika
sesorang itu memiliki emosi terhadap sesuatu tentu saja memerlukan penyaluran. Bisa
saja berbentuk tertawa, marah, sedih atau dalam bentuk badmood.
Ini aku saranin untuk yang lagi putus cinta, baiknya menulis
deh, mungkin dengan menulis puisi, cerpen, atau mungkin yang lebih sifatnya
pribadi menulis diary.
Khususnya perempuan, karena penulis seorang perempuan jadi
aku sangat nyaranin deh. Perempuan itu kalau patah hati butuh waktu untuk
menghilangkan rasa sakitnya, tapi kalau udah hilang yaa udah lupa deh dengan
patah hatinya yang kemaren. Nah, untuk mempercepat sembuhnya dengan menulis. Ada
emosi yang keluar dengan menulis tanpa harus melampiaskan ke oang lain atau
dengan balas dendam.
Pas bagian ini lancer banget aku nulisnya dan paling panjang
lagi. Maklum lagi berbagi pengalaman
3. Menulis melatih kemampuan berbahasa
Nah ini yang
aku rasakan sekali ya, ketika aku sering menulis kalau ngomong tu rapi aja
gitu, gak amburadul, dan dengan mudah dipahami orang lain. Ada sesuatu
pertanyaan ke aku yaa yang pernah ditanyain temanku. Kenapa ya orang pintar tu
ngomongnya gak teratur? Aku jawab karena orang pintar itu menganggap semua hal
yang dketahuinya itu penting jadi ketika menjelaskan rasanya semuanya mau di
keluarkannya, alhasil yang mendengarkan jadi bingung. Gitu se jawabannya yang
penting si penanya bisa paham lah dengan jawabannya. Tapi kalau penulis
ngomongnya teratur, tau mana pembuka mana inti dan mana penutupnya. Menurut aku
gitu.
Untuk
benefit yang satu ini sangat aku sukai, mengapa?
alasan berikut ini berkaitan dengan anatomi otak. Idihhh bahasanya .
Iya teorinya
semakin kita banyak belajar pengetahuan baru maka dengan sendirinya jaringan
otak yang bernama jembatan sinaps itu terhubung, semakin banyak terhubung
semakin membuat daya ingat kita meningkat. Dengan artinya memperlama proses
pikun la. Dalam menulis kita dituntut untuk mempergunakan beraneka ragam kosa
kata yang kita miliki, menghubungkan satu sama lain hingga si pembaca merasa
nyaman dengan tulisan kita.
Nah, mulai
sekarang buat yang galau galau gak jelas, baiknya menulis deh, biar galaunya
hilang dan juga bisa mendapatkan maaf lainnya dalam menulis.